IndonesianJournal.id, Jakarta – Mengacu data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang mencatatkan penurunan penurunan jumlah penjualan kendaraan roda empat ditingkat ritail, dari 502.533 unit di tahun 2023 unit menjadi 408.012 unit pada tahun 2024, ada koreksi penjualan sebesar 14% dibandingkan dengan tahun lalu atau year on year (YoY).
Penurunan penjualan di jenjang retail, dealer ke konsumen, ini juga berdampak terhadap penjualan ditingkat wholesales atau pabrik ke dealer, mobil nasional yang merosot hingga 19,4% year on year (YoY) menjadi 408.012 unit pada Januari-Juni 2024, dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 506.427 unit.
Chief Marketing Auto2000, Yagimin, yang ditemui tim redaksi Indonesian Journal di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (19/9), memberikan tanggapannya terhadap kondisi pasar mobil, terutama kelas menengah yang mengalami penurunan ini, “pasar otomotif tahun ini cukup menantang ya. Apa lagi penurunannya cukup lumayan kalau dibandingkan dengan penjualan tahun lalu.” Lebih lanjut Yugimin menerangkan beberapa faktor yang memicu melemahnya pasar otomotif ini.
Yugimin mengakui adanya dampak yang dirasakan Auto2000, “pasti ikut terganggu juga, sampai dengan bulan kemaren. Tapi secara market share Toyota justru kami mengalami kenaikan. Penjualan memang menurun, tapi tidak seanjlok market,” ujar Yugimin lagi.
Auto2000 mampu bertahan ditengah tekanan kondisi pasar ini disebabkan oleh reputasi perusahaan selama ini dan merek yang sangat kuat, pelayanan purna jual dan pastinya kwalitas produk. Elemen-elemen ini yang menjadi pertimbangan masyarakat sebelom memutuskan membeli mobil.
Kondisi penjualan kelas menengah ke bawah ini tidak berlaku untuk mobil-mobil kelas atas yang justru memperlihatkan tren pertumbuhan. Bahkan, masih menurut Yugimin, permintaan pasar terhadap mobil mewah seperti Camry, BZ4X dan juga Land Cruiser mengalami peningkatan.