Memasuki Tahun Ke-5, Rumah Pintar Savasa Makin Diminati
Bisnis Poperty di Indonesia diprediksi masih akan terus bergerak positif. Hal tersebut sejalan dengan proyeksi pemerintah dan International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai angka sekitar 5 persen.
Hal tersebut juga sejalan dengan fakta yang diungkap pihak pengembang kota pintar SAVASA yang terletak di wilayah Kota Deltamas, Cikarang. Tingginya minat masyarakat membeli hunian pintar diungkap oleh Rudy Tjahjadi, Deputy General Manager SAVASA saat talk show tentang property sekaligus merayakan Anniversary SAVASA yang ke-5, Minggu, 3 September 2023 di Kota Deltamas, Cikarang.
“Sejak dibangun 5 tahun lalu, smart city SAVASA terus diminati masyarakat dan para investor. Dimana SAVASA direncanakan menjadi kota yang terdiri dari sekitar 2.500-unit hunian dengan sekitar 10.000 penduduk,” ungkap Rudy.
SAVASA sendiri bertujuan untuk menjadi kota pintar yang berkelanjutan bagi penduduknya, dengan menggabungkan pemanfaatan energi alam dan teknologi canggih yang bekerjasama dengan Panasonic, dimana teknologi tersebut mampu menghasilkan biaya pemeliharaan yang rendah.
“SAVASA mengadopsi desain pasif dalam master plan-nya, dengan memberikan angin dan keteduhan ke seluruh kota, serta mengendalikan kenaikan suhu. Selain itu, SAVASA juga dilengkapi dengan sistem pembuangan dan penampungan air hujan komunal pertama di wilayah Cikarang, yang membuat kota ini aman dari banjir dan menjadi tempat tinggal yang nyaman,” tambah Mochamad Irfansjah, GM Corporate & Business Development Panasonic.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda. Ali mengungkap tips dalam berinvestasi property.
“Bisnis property memiliki siklus, dimana kita harus mengetahui siklus property terlebih dulu. Namun biasanya orang awam tidak tau kapan siklus tersebut, dan termakan isu yang tengah hangat diperbincangkan. Lalu saat kita ingin membeli property, tak jarang kita menjadi takut isu tersebut memengaruhi bisnis property,” ungkap Ali.
Ali melanjutkan, biasanya ada beberapa isu yg kerap ditakuti dapat mengganggu bisnis property. Misalnya isu ekonomi nasional, perkembangan sektor komoditas, politik nasional, dan resesi global. Padahal, tidak ada data bahwa jika isu-isu tersebut terjadi, bidang property akan hancur.
“Memang ada dampaknya, namun tak berpengaruh besar. Bahkan di antara jenis investasi yang lain, property adalah jenis investasi yang paling tinggi,” sambungnya.
Ali juga mengimbau sebelum kita membeli property, kita harus perhatikan kesehatan lingkungan, dimana saat ini kesehatan menjadi sangat penting, terutama dengan masalah polusi di Jabodetabek. Penting juga untuk memilih produk smart living yang hemat energi dan ramah lingkungan seperti SAVASA yang dilengkapi dengan teknologi canggih ramah lingkungan.
Di akhir pemaparan, Ali mengingatkan agar jangan menunggu nanti untuk membeli property, karena semakin lama harganya akan semakin mahal, apalagi jika di daerah tersebut sudah dibangun berbagai fasilitas dan jalan yang lebih baik, karena otomatis harga di wilayah tersebut akan semakin tinggi.
Stanley W.Atmojo, Direktur Sales & Marketing Kota Deltamas yang juga hadir pada hari ini mengungkap rasa optimisnya melihat perkembangan bisnis property di Indonesia.
“Melihat keadaan indonesia yg mungkin 10-15 tahun lg akan menjadi negara maju, dan bisnis property akan sangat menjanjikan,” pungkasnya.