Suka Duka Jenny Yohana Kansil Mendirikan Moda Burgo Indonesia
Memperingati 12 tahun berdirinya Istituto di Moda Burgo Indonesia, sekolah desain Italia internasional. Jenny Yohana Kansil, pendiri sekolah mode yang berpusat di Milan, Italia ini merilis buku biografinya yang diberi judul “Jejak Inovatif Jenny Yohan Kansil – Desainer & Pendiri Istituto di Moda Burgo Indonesia.”
Buku yang ditulis oleh Asteria Elanda dan diterbitkan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan setebal 168 halaman ini membagikan pengalaman hidup Jenny yang dibagi menjadi tujuh episode dan ditutup dengan Epilog.
Tekad dan kemampuannya merespon kesempatan dengan membuka jalan untuk mendirikan Istituto di Moda Burgo Indonesia, “The First Italian Fashion School That Brings Italian Know-How In Indonesia.
“Dulu saya pikir saya tidak berbakat di dunia fashion. Namun saya belajar bahwa untuk bisa berkarya di dunia fashion tidak hanya membutuhkan bakat. tetapi juga keahlian. Skill datau keahlian itu bisa dipelajari, ” ungkap Jenny yang mendirikan Instituto di Moda Burgo Indoensia pada tahun 2011.
Sukses di bidang keuangan di usia 20-an, Jenny menyadari bahwa dunia fashion yang membuatnya merasa hidup. Jenny memilih mempelajari ilmu fashion di benua Eropa, dan memulai karier di bidang fashion dari nol.
Membesarkan Istituto di Moda Burgo Indonesia yang telah meluluskan hampir seribu siswanya dan menjadikan siswa-siswanya desainer berkualitas. Antara lain Julianto yang sudah sering menggelar show karyanya di dalam dan luar negeri. Benita & Janice yang membawa brand Maquinn, brand mereka sendiri ke ajang Milan Fashion Week Spring/Summer 2021, dan masih banyak lagi.
“Murid saya harus mempelajari sistem, mampu membuat sistem, dan mengikutinya. Sebab faktanya banyak manufaktur yang tidak mau bekerjasama dengan desainer Indonesia karena cara kerjanya yang ‘koboi,” ungkap Jenny lagi.
Dalam penutup bukunya, Jenny mengatakan bahwa kesuksesan bukanlah titik untuk berhenti. “Keberanian adalah aset berharga. Termasuk berani bermimpi, berani gagal dan berani mencoba yang paling sulit.”