x
Fashion

Intip Koleksi Desainer Di Catwalk January Board Meeting 2024 IFC

Intip Koleksi Desainer Di Catwalk January Board Meeting 2024 IFC
  • PublishedFebruary 6, 2024

IndonesianJournal.id. Bandung – Pada penyelenggaraan January Board Meeting 2024 yang diselenggarakan di Bandung, 29-31 Januari 2024, sejumlah desainer yang merupakan anggota dari Indonesia Fashion Chamber memarkan karyanya diatas catwalk, IJers.

Tim redaksi Indonesian Journal ingin mereview beberapa hasil karya para desainer yang mendapat kesempatan menggelar karyanya tersebut.

1. Jenny Yohana Kansil (JYK)

Jenny Yohana Kansil (JYK)
Jenny Yohana Kansil (JYK)

 

Memberi sentuhan ulos pada koleksi terbarunya yang diberi tema “Kebangkitan Rive Gauche”. Koleksi ini mengggambarkan nostalgia akan era keemasan Kiri Sungai Seine yang dipenuhi dengan kehidupan budaya yang inspiratif. Sebagai cerminan dari nilai-nilai yang dipegang teguh oleh JYK Label, koleksi ini bukan hanya sekadar pengekspresian mode, melainkan juga sebuah pernyataan atas kebanggaan akan identitas Indonesia dalam panggung global yang beragam.

Koleksi ini mencerminkan semangat dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) dalam mendorong minat dan semangat para perancang lokal untuk memasukkan unsur warisan budaya dalam karya mereka. Dengan sentuhan khas yang berani dan inovatif, JYK Label menyuguhkan gaya yang chic, modern, dan tetap mempersembahkan kekayaan budaya Indonesia, dengan penambahan eksklusif ulos sebagai simbol kebanggaan dan keindahan tradisi.

2. BEGAYA by Tione Afifaya – Riak Khatulistiwa

BEGAYA by Tione Afifaya - Riak Khatulistiwa
BEGAYA by Tione Afifaya – Riak Khatulistiwa

Mengambil tema “Reminiscence” pada Fashion Trend Forecasting 24/25-Resilient. Reminiscence merupakan tema yang berasal dari budaya, namun ditampilkan secara lebih modern sesuai dengan masyarakat urban. Tema ini bergaya casual sporty, namun tetap memiliki kesan etnik dan detail hasil pengerjaan tangan dengan teknik dan material yang lebih sederhana. Terdiri dari warna-warna alam, dengan sedikit sentuhan warna cerah untuk memberikan kesan urban. Konsep ini akan diaplikasikan pada produk modestwear dengan mengubah siluet basic style. Menggunakan material dasar soft denim untuk memberi kesan sporty casual, potongan tenun dayak dan corak insang untuk kesan etnik, dan tulle untuk memberi kesan feminine.

Tenun corak insang merupakan budaya tradisional Melayu Pontianak. Saat ini masyarakat Kota Pontianak kebanyakan tidak mengetahui nilai dan kehilangan arti penting dari corak insang. Industri fashion di Indonesia saat ini kebanyakan hanya mementingkan keuntungan ekonomi dan kepuasan konsumen saja, sehingga produksinya seringkali menghasilkan limbah berbahaya yang dapat merusak lingkungan, seperti yang terjadi pada proses produksi tekstil dengan motif corak insang. Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan pengembangan corak insang menggunakan olahan kayu bekas kebakaran hutan sebagai plat cetak block printing. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengembangan dan revitalisasi tenun corak insang untuk menciptakan inovasi dan memberikan pilihan kepada masyarakat agar dapat menggunakan corak insang dengan waktu proses produksi yang lebih singkat, unik, dan pastinya lebih terjangkau. Pemilihan penggunaan material kayu bekas kebakaran hutan didasarkan pada filosofi insang yaitu sebagai alat bernafas, ungkapan rasa cinta kepada alam. Selain itu juga, menjadi suatu bentuk kampanye dalam menjaga lingkungan terutama tentang solusi upaya pemanfaatan limbah kayu bekas kebakaran hutan Kalimantan Barat.

3. Nava Amalia- New Me

Nava Amalia- New Me

Koleksi ini terinspirasi dari salah satu destinasi wisata yang ada di Kab.Malang, yaitu Taman Labirin Coban Rondo. Tempat bermain tersebut memiliki keunikan yang mana letak Taman Labirin Coban Rondo berada di tengah hutan dengan luas sebesar 2400 meter dan tinggi dinding labirin 2 meter. Konsep dari Taman Labirin ini tanaman hijau yang tinggi.

“Saya memberi nama koleksi kali ini “New me” yang di ambil dari saya yang menemukan sebuah jati diri setelah melewati berbagai jalan. Taman Labirin Coban Rondo merupakan representatif dari kehidupan saya. Siluet yang digunakan H dan style casual, motif bunga dan daun yang merambat mewakilkan bunga yang ada di antara labirin. Warna yang digunakan earthone yang menunjukkan kesan sejuk.” Ungkap Nava dalam siaran persnya yang diterima redaksi IndonesianJournal beberapa waktu yang lalu.

Raiya Series by Kisera

4. Raiya Series by Kisera
Raiya Series terinspirasi dari karya ikonik Van Gogh dan Monet. Mengadaptasi sapuankuas yang khas dari karya Vincent Van Gogh dan karya Claude Monet yang kebanyakan karyanya menampilkan pemandangan alam, yang kemudian dicetak menggunakan teknik double-side printing sehingga menampilkan nuansa yang berbeda di setiap sisinya.

Kategori      : Aksesories Fashion
Material      : Voal
Tone Color : Bright and Vivid
Detail          : Setiap desain menghadirkan elemen khas Van Gogh dan Monet dengan dua pilihan warna berbeda di setiap helainya
Total Look : 6 Looks

5.

Written By
Amanda Nasution

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!