x
Bisnis Technology

Pasar Perangkat Lunak Big Data dan Analystics Alami Pertumbuhan Diawal 2023, Berikut Laporan IDC

Pasar Perangkat Lunak Big Data dan Analystics Alami Pertumbuhan Diawal 2023, Berikut Laporan IDC
  • PublishedFebruary 13, 2023
Pasar Perangkat Lunak Big Data dan Analytics

IndonesianJournal – Jakarta, Perangkat lunak Big Data dan Analytics menjadi alat bantu untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik untuk dapat mengikuti kondisi pasar saat ini. menurut International Data Corporation’s (IDC) Worldwide Semiannual Big Data and Analytics Software Tracker. diawal 2023 pasar perangkat lunak Big Data and Analytics (BDA) Indonesia mengalami tumbuh 14,7% year-over-year (YoY) di 1H22, meningkat dari 12,5% YoY di 2H21.

“Kami terus mengamati meluasnya adopsi perangkat lunak Big Data and Analytics di seluruh industri di Indonesia.
Permintaan yang kuat dari perusahaan di Indonesia didorong oleh bisnis yang memprioritaskan optimasi biaya,
peningkatan efisiensi, dan masuk ke pasar atau lini produk yang baru.” kata Sandika Putra, Associate Market Analyst,
IDC Indonesia.

IDC mendefinisikan pasar perangkat lunak BDA sebagai kumpulan alat dan aplikasi perangkat lunak untuk ekstraksi
data, integrasi, tata kelola, pergerakan, kurasi, analisis, dan visualisasi yang digunakan untuk mendukung atau mengotomatisasi berbagai pengambilan keputusan strategis, operasional, dan taktis.

Data membantu perusahaan untuk mengambil keuntungan dari kondisi pasar yang dinamis dengan lebih memahami
konsumen, pesaing, dan pasar mereka. Menurut IDC 2022 Software Survey, menyediakan pengambilan keputusan
berbasis data adalah salah satu dari dua inovasi perangkat lunak yang sedang dibangun oleh banyak perusahaan di
Indonesia di tahun 2023. Seiring semakin meluasnya penggunaan internet di Indonesia, data terstruktur dan tidak
terstruktur yang dikumpulkan dari berbagai sumber telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sejalan dengan tren tersebut, Nonrelational Analytic Data Stores adalah subpasar dengan pertumbuhan tercepat
dengan tingkat pertumbuhan 64,4% YoY. Subpasar ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya
jumlah pengguna internet dan adopsi IoT di Indonesia. Berdasarkan IDC’s Worldwide Internet of Things Spending
Guide, belanja IoT Indonesia akan tumbuh sebesar 10,8% CAGR pada tahun 2026, yang akan juga meningkatkan
pembuatan data untuk diolah.

Continuous Analytics Tools adalah subpasar dengan pertumbuhan tercepat kedua di pasar BDA, dengan tingkat
pertumbuhan 48,5% YoY. IDC mendefinisikan Continuous Analytics Tools sebagai perangkat lunak yang digunakan
untuk mendukung pengambilan keputusan secara real-time dan near-real-time, serta otomatisasi dalam pengambilan
keputusan. Continuous Analytics Tools diharapkan untuk tetap tumbuh, sesuai dengan temuan IDC 2022 Software
Survey yaitu Continuous Analytics Tools adalah salah satu dari tiga investasi prioritas perusahaan di Indonesia yang
ingin beralih ke cloud sepanjang tahun 2023. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia sudah mulai
menjadi data-driven dan akan lebih mengandalkan data ke depannya. Faktanya terlihat pada aplikasi, perangkat,
sensor, clickstreams, dan feeds media sosial yang merupakan sumber input untuk Continuous Analytics, peningkatan
input data dari berbagai macam perangkat ini akan semakin mendorong adopsi Continuous Analytics Tools.
Semakin banyak tersedianya data, membuka potensi penggunaan AI. Pada 1H22, AI Software Platform berada pada
urutan ketiga subpasar yang berkembang paling pesat, tumbuh sebesar 45,3% YoY. Di Indonesia, adopsi teknologi AI
banyak digunakan di sektor perbankan. Sebagian besar penggunaan AI adalah untuk asisten virtual (robot CS), alat
deteksi penipuan, dan pemantauan risiko secara real-time. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang terus mendorong
efisiensi dan otomatisasi membuat penggunaan AI diperkirakan akan meluas dan adopsi AI Software Platform akan
terus meningkat.

Aplikasi Supply Chain and Product Analytic juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat yaitu sebesar 31,2% YoY pada pasar BDA. Rantai pasok di Indonesia menghadapi tantangan berupa pemanfaatan kapasitas transportasi yang kurang maksimal dan keterlambatan yang cukup lama pada pengiriman domestik karena infrastruktur yang belum terkoneksi.
Pemerintah Indonesia telah memperluas logistik dan infrastruktur rantai pasok, termasuk jalan dan jalan tol. Selain itu,
untuk meminimalkan biaya operasional logistik, pemerintah sedang membangun National Logistics Ecosystem (NLE)
untuk mempermudah arus barang dan dokumen internasional dari sejak kedatangan hingga penyimpanan.

Peningkatan kualitas arus logistic dan terintegrasinya Indonesia dengan ekonomi dunia, manajemen rantai pasok
menjadi area investasi yang penting. Selain itu, keberlanjutan juga menjadi isu yang mulai banyak diperhatikan; Aplikasi Supply Chain and Product Analytic dengan kemampuan untuk melacak rantai pasok dapat membantu perusahaan untuk menghitung jejak karbonnya. Supply Chain and Product Analytic diperkirakan akan tumbuh sejalan dengan inisiatif pemerintah di bidang infrastruktur dan organisasi di Indonesia yang berupaya memodernisasi manajemen rantai pasok melalui teknologi.

Secara keseluruhan, pasar big data and analytics diperkirakan akan tetap kuat di Indonesia. Peningkatan pembuatan
data, adopsi cloud yang sedang berlangsung, inisiatif pemerintah dan kolaborasi dengan sektor swasta, serta
kebutuhan pemanfaatan data untuk operasi yang lebih efisien dan resilien, akan menjadi pendorong utama pada pasar
big data and analytics di Indonesia.

Written By
indonesianjournal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!