x
Others

Perkuat Fondasi Bisnis Rintisan Lewat AKSI Perempuan, Tjufoo Ungkap 3 Hal yang Dicari Investor di Tahun 2023

  • PublishedNovember 24, 2022

Menyambut baik keberhasilan program Akselerasi Bisnis (AKSI) Perempuan bersama community platform Stellar Women, brand aggregator Tjufoo memperkuat ekosistemnya dengan menggandeng tiga bisnis perempuan dengan potensi terbaik untuk naik kelas. Ketiga bisnis tersebut, yakni bisnis fashion muslimah, Winona Modest; bisnis perawatan dan kecantikan, DEW ME; serta bisnis konveksi perlengkapan bayi, Crucil; berkesempatan meraih peluang investasi, berupa pendanaan dan dukungan operasional, senilai total miliaran rupiah.

Berhasil memberdayakan 2.055 perempuan Indonesia dan ribuan partisipan publik online bootcamp, program AKSI Perempuan, hasil kolaborasi Tjufoo dan Stellar Women, mendapat apresiasi positif dari pemerintah. Hal itu dibuktikan, salah satunya, melalui pernyataan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, yang berharap kesuksesan program AKSI Perempuan dapat terus berlanjut dengan menjangkau lebih banyak UKM di daerah.

Dalam sambutannya, ia berujar “Saya ucapkan selamat kepada tiga bisnis terpilih, semoga bisa naik kelas menjadi the next top-of-mind brand kebanggaan Indonesia dengan segala potensinya yang luar biasa dan dengan dukungan ekosistem dan jaringan Tjufoo luas di industri direct-to-consumer. Semoga kesuksesan program AKSI Perempuan bisa terus berlanjut dan mampu mewadahi semangat berjejaring, pemberdayaan, dan pendampingan yang dapat menjangkau lebih banyak UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di daerah destinasi pariwisata yang rentan terdampak kelesuan ekonomi global. Hal ini sesuai dengan upaya kita dalam penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja, dengan target 1,1 juta lapangan kerja di tahun 2022, dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024.”

Menyambung apresiasi tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Teten Masduki, menilai program AKSI Perempuan membantu memperkuat fundamental bisnis pelaku UMKM perempuan di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, apalagi didukung keahlianTjufoo yang berpengalaman membesarkan brand lokal. “Saat ini UMKM perempuan merupakan penggerak strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Bahkan mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan dengan persentase sebesar 64,5%. Hal tersebut menunjukkan bagaimana pentingnya menggali potensi dan memberdayakan UMKM perempuan untuk mendukung pemerataan ekonomi. Kami mengapresiasi peran program AKSI Perempuan dalam memperkuat fundamental bisnis UKM, serta mewadahi kolaborasi antar pelaku industri di sektor ini,” tutur Teten.

Sementara itu, di tengah ketidakpastian dan peluang ekonomi di 2023, Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham, menyebut investasi dalam mengembangkan brand dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan menggali potensinya di tengah pasar domestik yang menjanjikan, dan inilah yang membuat brand aggregator dilirik investor. Apalagi studi eConomy SEA 2022 memprediksi Indonesia, Vietnam, dan Filipina menjadi ‘titik panas’ investasi jangka panjang di tahun-tahun mendatang, dimana pendanaan ke Indonesia diproyeksi bertumbuh sebesar 73%[1].

TJ Tham menilai ketiga bisnis terpilih memiliki potensi kuat untuk menguasai pasar lokal apabila mendapat dukungan yang tepat apalagi dengan peluang industri direct-to-consumer yang semakin masif. “Sebagai brand aggregator yang fokus pada pasar Indonesia, Tjufoo berharap para womenpreneur terpilih dapat memanfaatkan peluang naik kelas melalui ekosistem dan jaringan kami yang growing. Berbagai kanal pemasaran secara online maupun offline tersedia dalam menjangkau konsumen, maupun jejaring yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.”

Adapun untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat, TJ Tham mengungkap bahwa womenpreneur terpilih, dan juga para pebisnis perempuan lainnya, perlu memahami apa saja hal-hal yang menarik perhatian investor menjelang tahun 2023, antara lain:

  1. Mendisrupsi strategi pemasaran secara hibrida

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi pemasaran banyak merek dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Melalui pemasaran hibrida atau hybrid, yakni pendekatan pemasaran secara inklusif di semua kanal, memungkinkan pelacakan customer journey yang berkelanjutan di berbagai touchpoints[2]. Hasilnya, pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang lebih positif dan lebih seamless atas merek yang mereka konsumsi. Dengan kata lain, brand image pun akan ikut terkerek naik.

  1. Menerapkan lean business model untuk tingkatkan performa merek

Lean business model adalah strategi bisnis yang berusaha meminimalisir pemborosan dalam produksi dan operasional seraya memperkuat fokus dalam memuaskan keinginan pelanggan. Model bisnis ini dapat menjadikan kinerja merek lebih adaptif dan cepat dalam menghadapi perubahan pasar. Selain itu, lean business model juga membantu manajemen perusahaan menciptakan tim yang lebih kompak dan harmonis, sehingga bisnis senantiasa berjalan efisien.

  1. Semakin pentingnya tanggung jawab sosial dalam berbisnis

Brand yang mengintegrasikan komitmen berkelanjutan untuk melakukan yang lebih baik bagi bumi, komunitas, dan individu, ke dalam proses bisnis dinilai dapat mempengaruhi laba penjualan dan membawa perubahan positif[3]. Memastikan tanggung jawab sosial yang baik dapat membangun citra yang menarik bukan hanya dapat mendorong loyalitas konsumen, namun juga investor.

Written By
indonesianjournal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!