Meningkatnya Penggunaan Teknologi Kesehatan Digital di Indonesia Menuntut Standar Perlindungan Konsumen yang Tinggi
Menyikapi urgensi supaya lebih banyak masyarakat Indonesia menerima vaksinasi booster di tengah tingginya tingkat penularan varian Omicron, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meluncurkan beberapa pusat vaksinasi. Good Doctor juga berkomitmen mendukung Pemerintah dalam program isolasi mandiri (Isoman) dengan memberikan layanan telekonsultasi gratis bagi pasien COVID-19 yang memenuhi kriteria berhak menggunakan layanan tersebut.
Grab Vaccine Center yang didukung oleh Good Doctor, yang beroperasi di IC Center Bali dari 27 hingga 29 Januari 2022, merupakan titik awal pendistribusian vaksinasi booster oleh Grab yang bertujuan untuk mendukung program vaksinasi booster nasional, sebelum berpindah ke kota-kota lain termasuk Bandung dan Jabodetabek. Pendistribusian dimulai dari Bali dalam rangka mendukung acara Presidensi G20 Indonesia 2022 dimana berbagai pertemuan tingkat tinggi internasional akan diselenggarakan.
Setelah Bali, Grab Vaccine Center beroperasi di GOR Sport Arcamanik, Bandung pada 7—11 Februari 2022 untuk mendistribusikan vaksinasi booster yang menyasar puluhan ribu orang dalam kategori prioritas dan kelompok rentan, seperti lansia 50 tahun ke atas, Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Jawa Barat dan mitra pengemudi online.
Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana, mengatakan, “Good Doctor merasa sangat terhormat dapat mendukung Grab, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan Pemerintah Provinsi dalam mempercepat pemulihan COVID-19 melalui penyaluran vaksin booster. Kolaborasi ini mencerminkan kekuatan teknologi dalam mewujudkan efisiensi dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia, sehingga mewujudkan tujuan bersama yaitu Indonesia yang kuat dan sejahtera.”
Menurut Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Omicron diketahui menyebabkan peningkatan kasus yang lebih tinggi dibandingkan varian Delta karena lebih mudah menular dan dapat menular ke orang yang pernah terinfeksi sebelumnya. Masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar varian Omicron cenderung lebih cepat dibandingkan varian lainnya. Selain itu, gejalanya tidak spesifik tetapi diduga lebih ringan.
Dikutip dari Siaran Pers Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM), berdasarkan pengamatan uji klinis dengan waktu yang lebih lama, terlihat bahwa respons imun yang dihasilkan oleh vaksin COVID-19 akan menurun dari waktu ke waktu dengan interval penurunan yang bervariasi tergantung pada jenis vaksin. Oleh karena itu, perlu diberikan vaksinasi booster/dosis lanjutan untuk menjaga imunogenisitas vaksin terhadap infeksi COVID-19. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dosis booster akan diberikan kepada populasi yang telah menyelesaikan semua vaksinasi primer (pertama dan kedua). Dosis booster ini sangat penting untuk mengembalikan efektivitas vaksin dalam tubuh Anda.
Sejalan dengan peningkatan kasus Omicron, tren konsultasi COVID yang ditangani tim konsultasi Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) per minggu selama Januari 2022 mengalami peningkatan dari minggu ke minggu. Menurut Head of Medical GDTI, Dr. Adhiatma Gunawan, “Good Doctor melihat peningkatan 400% di minggu kedua Januari (mulai 10 Januari), 300% di minggu ketiga Januari (mulai tanggal 17 Januari), 420% di minggu keempat Januari (mulai 24 Januari) dan tren ini diperkirakan terus meningkat.”
Saat ini sudah ada konfirmasi langsung dari BPOM dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait kombinasi vaksin booster dan pedoman pemilihan yang tepat. Petunjuk lengkap pemilihan vaksin booster dapat dibaca di artikel gooddoctor.co.id yang berjudul “Simak Yuk Petunjuk Lengkap Pemilihan Vaksin Booster”. Baru-baru ini, pemerintah juga telah menerapkan strategi lanjutan terkait program vaksinasi booster yang diberikan kepada masyarakat umum secara gratis. Untuk mengetahui mekanisme lengkap vaksin booster gratis ini, Anda bisa membaca artikel di gooddoctor.co.id yang berjudul “Catat Yuk… Ini Mekanisme Vaksin Booster Gratis Secara Lengkap”.
Alat Penting Lainnya untuk Melindungi dari Omicron: N95 dan KN95
Omicron diyakini memiliki tingkat transmisi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, CDC menyarankan masyarakat dunia untuk memilih masker berjenis N95 atau KN95. Dikutip dari salah satu artikel yang paling banyak dibaca di gooddoctor.co.id, angka 95 pada masker N95 dan KN95 mengacu pada kemampuannya dalam menyaring partikel kecil yang mencapai 95 persen. Respirator N95, atau yang lebih populer disebut masker N95, adalah alat pelindung pernapasan yang dirancang dengan tingkat filtrasi tinggi. Masker ini memiliki tingkat penyaringan partikel kecil yang sangat baik. Masker N95 dirancang untuk menghalau partikel kecil hingga yang berukuran 0,03 mikrometer. Sebagai perbandingan, virus Corona varian Omicron mempunyai ukuran 0,12 mikrometer. Masker N95 juga telah melalui uji ketahanan fluida dan efisiensi filtrasi. Jadi, tingkat perlindungannya sudah terjamin. Sementara itu, masker KN95 memiliki daya filter yang hampir mirip dengan N95. Perbedaannya terletak pada standar produksi masker. Masker KN95 dibuat dengan standar produksi Tiongkok, bukan Amerika Serikat. Baik masker N95 maupun KN95 memiliki daya filtrasi yang baik jika dibandingkan dengan masker kain yang memiliki ukuran pori rata-rata 80 hingga 500 mikrometer. Masker N95 dan KN95 dapat dipakai berulang hingga satu minggu dengan syarat kondisinya tidak robek, tidak ada celahan, tidak ada noda kotoran di permukaannya, waktu pemakaian singkat, dan secara fisik jauh dari orang lain.
Selain jenis masker, cara pemakaiannya juga harus diperhatikan. Berikut cara menggunakan masker dengan benar:
1. Bersihkan tangan sebelum dan sesudah memakai masker
2. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu
3. Saat melepasnya, simpan masker di dalam kantong plastik bersih
4. Selain masker kain, buang masker ke tempat sampah setelah digunakan.
Jika Anda telah mencoba yang terbaik untuk melindungi diri tetapi masih terinfeksi, Kementerian Kesehatan telah menyediakan program isolasi mandiri gratis bagi mereka yang tidak memiliki gejala atau dengan gejala ringan yang mencakup telekonsultasi gratis dengan platform yang ditunjuk seperti Good Doctor dengan obat gratis yang dikirimkan ke depan pintu rumah Anda.
Saat ini berlaku untuk warga yang tinggal di kota-kota besar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kemenkes akan langsung mengirimkan pesan Whatsapp kepada Anda jika hasil PCR atau antigen swab Anda di laboratorium terafiliasi positif. Anda juga dapat memeriksa kelayakan Anda secara manual dengan memeriksa ID Anda di https://isoman.kemkes.go.id/.