ASHIAP MAN, Siap Rilis 10 Februari 2022
Setelah menunggu lama, Film garapan Atta Halilintar akhirnya siap rilis 10 Februari yang akan datang. Dalam pres screening yang diselenggarakan di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (3/2) hadir semua pemain dan crew yang berperan dalam penggarapan film yang motori oleh Starvision ini.
Berikut kata mereka tentang film Ashiap Man :
- Produser – Chand Parwez Servia.
Dalam kehidupan sering terjadi ketidak adilan, dan di berbagai belahan bumi selalu hadir tokoh kesatria pembela. Sejak lama saya ingin membuat film tentang ksatria yang berkekuatan di atas rata-rata atau pahlawan super versi Indonesia. Semangat yang ingin disampaikan adalah #SemuaBisaJadiPahlawan sebagaimana tingkatan keimanan seseorang dalam Islam. Yakni, melawan kejahatan dengan hati, dengan ucapan, dan yang tertinggi keimanannya adalah melawan dengan tindakan.
Muatan kearifan lokal adalah pendekatan penulisan skenario juga desain produksinya, bukan hadirkan superhero seperti di film-film Hollywood yang menangani bukan hanya masalah di dunia tetapi hingga alam semesta bahkan multiverse.
ASHIAP MAN hadir setelah brainstorming dengan Atta Halilintar yang menyampaikan keinginannya untuk membuat karya yang bisa menginspirasi anak-anak, remaja, dan keluarga Indonesia untuk lebih peduli sesama, peduli lingkungan, dan menyuburkan benih-benih kebangsaan. Karakter Zul sebagai Ashiap Man sangat biasa, dan bisa mewakili kita sekalian. Bukan karakter istimewa yang jauh, dan sulit untuk diidentifikasikan ke diri kita. Agar dekat sebagai tontonan bareng-bareng keluarga, dan kental dengan dasar-dasar pendidikan ahlak.
Sebagai produser, saya sangat maklum banyak pengamat film yang salah kaprah dan mencoba membandingkan ASHIAP MAN dengan karya-karya dari Marvel ataupun DC yang bukan jadi referensi kami sejak awal membuat karya ini. Benar bahwa sangat besar peranan dari karya-karya tersebut dalam menciptakan mimpi banyak orang untuk serta-merta jadi pahlawan berkekuatan super, padahal dalam kenyataannya tidak demikian. Pandemi yang membuat film ASHIAP MAN akhirnya siap tayang di waktu ini menjadi keberkahan tersendiri, karena kita sekalian terbuka kesadarannya bahwa para jagoan super pun tidak berdaya melawan virus Covid-19. Mungkin inilah era pahlawan akar rumput bertumbuh untuk mengatasi masalah internal lingkungannya, dan ciptakan kepedulian sosial yang bermanfaat juga nyata.
Harapan saya film yang lulus sensor untuk semua umur ini jadi tontonan yang memupuk benih-benih jiwa ksatria, sekaligus menebalkan keimanan kita hingga berani melawan kezaliman.
2. Catatan Co Sutradara – Herdanius Larobu
Skala cerita film heroik ini besar karena melibatkan banyak peran pendukung dan ekstras warga. Set lokasinya yang realistik kampung dan kali di perkotaan juga mengharuskan kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak lingkungan setempat. Secara teknis ide film ini menjadi rumit karena ada banyak perkelahian, api kebakaran dan bahkan ledakan! Semua harus dilakukan di tempat set asli dan bukan studio.
Perencanaan berbulan-bulan dilakukan sebelum proses syuting dimulai. Hal yang memberatkan adalah Atta sebagai sutradara juga harus berperan sebagai tokoh utama. Ia perlu melakukan reading peran dan latihan koreo fighting di saat tim mempersiapkan kebutuhan lain. Penyesuaian naskah, pembuatan kostum, pembangunan set, pengadaan properti, breakdown naskah, breakdown shot list dan banyak lagi koordinasi lainnya harus dilakukan di saat bersamaan. Karena itulah saya ada dan membantu Atta dalam perannya sebagai sutradara. Semua dipersiapkan
serapih mungkin untuk proses syuting awal yang diperkirakan dalam 24 hari syuting.
Kepemimpinan Atta sebagai sutradara membawa semangat untuk semua crew mulai BANGKIT kembali. Film ASHIAP MAN tercatat dalam sejarah sebagai salah satu film yang kembali syuting setelah peraturan gelombang covid-19 pertama berlalu. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat kami semua kembali bekerja dan berkarya untuk memberikan yang terbaik. Bersama dukungan dan amanah yang baik dari pihak Starvision, usaha dan doa dari
banyak crew dan pemain, akhirnya kami semua bisa menyelesaikan pembuatan film ASHIAP MAN.
Penulis – Cassandra Massardi
Sebuah pernyataan yang sangat sederhana, namun tidak ada yang menyangka begitu kita semua masuk ke dalam situasi pandemi yang sangat tidak diinginkan ini, itulah yang terjadi. Kita semua seperti mendapat wake up call, kalau semua orang punya tanggung jawab sama besarnya di muka bumi ini, hal yang sudah dirasakan oleh Zul, tokoh utama di dalam ASHIAP MAN, yang sedari kecil keinginannya hanya satu. Menjadi pahlawan.
Zul, yang bekerja sehari-sehari sebagai pengantar galon air, ingin membuat dirinya menjadi berarti, dengan melakukan hal-hal kecil yang dianggap remeh oleh orang sekitarnya. Empati Zul yang besar terhadap masalah orang lain justru membuat ia terlihat “berbeda” dan menjadi bahan tertawaan.
Di saat sekarang ini, di mana terlihat bukti nyata di kehidupan kita ternyata banyak yang tega mencari keuntungan dari kesusahan orang lain, empati adalah kekuatan super yang terbukti bisa menyelamatkan nyawa manusia lain. Apa kita tidak bosan menjadikan orang yang terkaya, tergoodlooking, terpopuler menjadi idola? Mungkin sekarang saatnya kita menengok, Zul-Zul yang ada di sekitar kita. Yang bisa tulus dalam kesederhanaan. Atau, mungkin sekarang saatnya
kita menjadi Zul. Ashiap!