Dorong Kesetaraan Gender, BEI Bersama Badan PBB Upayakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
IndonesianJournal.id, Jakarta – Bursa Efek Indonesia Indonesia (BEI) bersama dengan Badan PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), International Finance Corporation (IFC), Indonesia Global Compact Network (IGCN), and Indonesia Business Coalition for Women’s Empowerment (IBCWE), menyelenggarakan pembunyian bel untuk kesetaraan gender untuk meningkatkan perhatian tentang peran sektor swasta dalam mendorong pencapaian kesetaraan gender. Tahun ini, 121 Bursa Efek di seluruh dunia ikut merayakan 10 tahun “Ring the Bell for Gender Equality” untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
Acara “Ring the Bell for Gender Equality” memberikan refleksi tentang tema Hari Perempuan Internasional 2024 dari UN Women “Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan” yang menyorot pentingnya kesetaraan gender sebagai cara terbaik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan setara. Berinvestasi pada perempuan menjadi sangat penting seiring dengan situasi global, seperti krisis, konflik, dan perubahan iklim yang memberikan dampak tidak proporsional terhadap perempuan dan anak perempuan. 1 dari setiap 10 perempuan di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem dan hanya 61 persen perempuan yang berada dalam angkatan kerja. Di Indonesia, partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 54,4 persen, jauh di bawah partisipasi laki-laki.
Risa Rustam, Direktur BEI, dalam siaran persnya yang diterima tim redaksi IndonesianJournal, menyatakan, “Sesuai dengan tema “Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan”, kami juga berharap perusahaan-perusahaan di industri pasar modal Indonesia dapat lebih memberikan dukungan terhadap upaya pemberdayaan perempuan di angkatan kerja. Kami berharap dukungan ini tidak hanya pada Hari Perempuan Internasional saja, namun juga tercermin dalam aksi nyata sehari-hari untuk memperkuat posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah bisnis dan ekonomi berkelanjutan”.
Dwi Faiz, Head of Programmes UN Women Indonesia mengatakan, “Acara pembunyian bel hari ini menandakan komitmen penuh perusahaan, investor, dan bursa saham untuk mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Fakta bahwa acara “Ring the Bell for Gender Equality” telah dilaksanakan secara berturut-turut sejak tahun 2020 di Hari Perempuan Internasional, menunjukkan signifikansi dari acara ini. Acara ini menjadi bukti bahwa mewujudkan pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga investasi ekonomi yang cerdas.”
“Kita tidak boleh mengabaikan potensi besar dari pemberdayaan perempuan yang membentuk setengah dari populasi dunia. Menutup kesenjangan ketenagakerjaan gender bukan hanya kunci untuk mengubah ekonomi global, tetapi juga mendukung penciptaan lapangan kerja, serta mendorong pembangunan berkelanjutan,” ungkap Euan Marshal, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste. “IFC berkomitmen untuk berinvestasi dalam pemberdayaan perempuan dan mempercepat laju kemajuan, bekerja sama dengan mitra-mitra kami dari bursa saham, regulator, dan mitra pembangunan lainnya di Indonesia.”
Josephine Satyono, Direktur Eksekutif IGCN mengatakan, “Hari ini, kami menyerukan perubahan transformatif dengan memahami bahwa berinvestasi pada perempuan bukan hanya keharusan moral namun juga upaya strategis untuk pertumbuhan ekonomi. Mari bersama, sebagai kekuatan kolektif, mengikrarkan komitmen kita terhadap tujuan ini. Dengan berinvestasi pada perempuan, kita mempercepat kemajuan, membuka jalan menuju dunia yang lebih sejahtera dan setara.”
“Tema tahun ini merupakan pengingat bagi kita untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemberdayaan perempuan dan mendukung perempuan untuk mencapai peran kepemimpinan,” kata Wita Krisanti, Direktur Eksekutif IBCWE. Ia juga mengatakan bahwa lebih banyak perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan dalam bisnis dapat memberikan dampak yang lebih kuat pada masyarakat, juga membantu mematahkan stereotip dan menciptakan role model bagi generasi mendatang.
Ring the Bell for Gender Equality juga berfungsi sebagai platform untuk menyoroti implementasi Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs), yang diinisiasi oleh UN Women dan Global Compact. WEPs, sebuah pedoman bagi sektor swasta untuk mengintegrasikan kesetaraan gender ke dalam praktik dan budaya bisnis, kini ditandatangani oleh 182 perusahaan di Indonesia. Komunitas Penandatangan WEPs di Indonesia berkembang sepuluh kali lipat, dari hanya 14 perusahaan pada tahun 2019. Hal ini menandakan komitmen dunia usaha yang semakin bertambah dalam mendorong kesetaraan gender di tempat kerja, marketplace, dan komunitas.
Acara ini juga menampilkan diskusi panel bersama Alexandra Askandar, Vice President Director PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Miftahuddin Amin, Executive Vice President dan Chief Administration Officer PT Paragon Technology dan Innovation, dan Cinta Laura Kiehl, serta Insight Session dengan Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group dan Chairperson APINDO untuk mendiskusikan bagaimana meningkatkan pemberdayaan perempuan dapat memungkinkan kita untuk mencapai masa depan yang setara bagi semua.