x
News

Brigade Pangan, Garda Terdepan Pertanian Modern Indonesia

Brigade Pangan, Garda Terdepan Pertanian Modern Indonesia
  • PublishedNovember 20, 2024

IndonesianJournal.id, Jakarta – Bertujuan untuk mencapai swasembada pangan yang dicanangkan terwujud pada 2028, sesuai harapan Presiden Republik Indonesia, Prabowo, Menteri Pertanian (Mentan) bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) membentuk Brigade Swasembada Pangan.

“Yang pertama arahan bapak Presiden Republik Indonesia agar mencapai swasembada sesingkat-singkatnya, secepat-cepatnya. Oleh karena itu Kementerian Pertanian mengambil langkah-langkah strategis untuk mencapai harapan perintah Bapak Presiden,” tutur Amran Sulaiman, yang dikutip dari metrotvnews.com, Rabu (20/11).

Selain akan fokus membantu mengoptimasi lahan (oplah) dan cetak sawah, Brigade Swasembada Pangan juga diharapkan dapat melibatkan petani milenial dengan pola bertani yang lebih modern dan terstruktur. Dengan begitu, diharapkan adanya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya produksi beras, untuk mewujudkan swasembada pangan.

Selain membentuk Brigade Swasembada, Mentan juga akan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi. Langkah intensifikasi di antaranya penambahan luas tanam melalui optimalisasi IP hingga 483.563 hektar, penambahan luas tanam melalui oplah seluas 351.017 hektare (TA 2024) dan 500.000 hektare (TA 2025) serta pompanisasi seluas 1.000.000 hektare, dan dukungan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, ameliorant, alat dan mesin pertanian, petani dan penggarap sawah, teknologi IPHA).

Sedangkan langkah ekstensifikasi di antaranya penambahan luas sawah melalui pencetakan sawah seluas 99.760 hektare di daerah layanan irigasi yang sudah terbangun serta seluas 5.956 hektare di daerah yang akan dibangun jaringan irigasi, pencetakan sawah baru seluas 500.000 hektare di lokasi lain, serta dukungan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, ameliorant, alat dan mesin pertanian, petani dan penggarap sawah).

Sasaran kita jadi jelas dan target berikutnya adalah meningkatkan indeks pertanaman, tanam 1 kali menjadi 2 kali, 2 kali menjadi 3 kali. Ini akan meningkatkan produksi cepat untuk sektor pangan, khususnya padi,” tutup Amran.

 

Written By
Amanda Nasution

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!