Cek Kadar Gula Pada Susu UHT Yok!
IndonesianJournal.id, Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang tua mulai mempertanyakan kandungan gula dalam susu UHT yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka. Hal ini wajar, mengingat meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga asupan gula pada anak-anak untuk mencegah risiko kesehatan di masa depan. Namun, penting untuk memahami lebih dalam bahwa tidak semua gula memiliki dampak yang sama, terutama yang ada dalam susu UHT.
Susu UHT (Ultra-High Temperature) merupakan salah satu sumber nutrisi yang penting bagi anak-anak karena mengandung berbagai zat gizi seperti protein hewani, kalsium, dan vitamin D yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Namun, pemahaman tentang kandungan gula dalam susu UHT sering kali masih belum tepat.
Menurut dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, seorang spesialis gizi klinis dari RS Siloam Kebun Jeruk Jakarta, pada rilis brand susu UHT Milku, yang diterima tim redaksi belom lama ini, gula dalam susu UHT terdiri dari dua jenis utama, yaitu sukrosa dan laktosa. Sukrosa adalah gula tambahan yang sering kali ditambahkan untuk meningkatkan cita rasa susu, sementara laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu sapi.
“Laktosa dan Sukrosa merupakan karbohidrat sederhana atau dikenal dengan disakarida. Secara natural laktosa berasal dari susu hewan sedangkan sukrosa banyak berasal dari buah dan sayuran. Sukrosa juga ditambahkan ke dalam berbagai makanan seperti susu kemasan, sereal sarapan, dan lain-lain. Sebagai karbohidrat, maka keduanya berfungsi sebagai sumber energi termasuk pada anak-anak, ” ungkap dr. Marya.
Sementara menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, kebutuhan protein pada anak di atas 1 tahun adalah 26 gram per hari dan meningkat kebutuhannya sesuai bertambahnya usia. Dan memenuhi kebutuhan standar diet gizi seimbang, maka kombinasi sumber protein lain misalnya telur, ikan, tahu, tempe, daging merah atau kacang-kacangan disertai tambahan susu dapat menjadikan asupan nutrisi menjadi lebih bervariasi bukan hanya mendapatkan asupan protein saja, tetapi juga asupan karbohidrat, lemak bahkan mikronutrisi.
Susu UHT juga dikenal sebagai sumber kalsium yang baik. Kalsium sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang serta gigi yang kuat. drg. Idial Trixi Aspaningrum, Sp.KGA, seorang dokter gigi anak dari Klinik Armedina menjelaskan bahwa konsumsi kalsium yang cukup sejak dini akan membantu mencegah masalah gigi dan tulang di kemudian hari.
Tubuh menggunakan kalsium untuk menghasilkan zat yang dikenal sebagai hidroksiapatit. Senyawa inilah yang membentuk enamel gigi yang keras sehingga dapat melindungi bagian dalam gigi. Kandungan kalsium dalam air liur juga dapat memperbaiki gigi yang rusak akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri didalam mulut, bekerja sama dengan mineral yang lain seperti fluoride dan fosfor,” ujar drg. Trixi.
“Kalsium dari susu UHT membantu memperkuat struktur gigi dan tulang anak. Namun, penting untuk diingat bahwa kalsium perlu dikonsumsi bersamaan dengan vitamin D agar dapat diserap dengan baik oleh tubuh. Gigi yang sehat penting untuk dimiliki anak agar dapat mengunyah makanan dengan baik dan tidak gampang berlubang. Kekurangan kalsium dari asupan makanan dapat mempengaruhi kesehatan gigi, terutama pada ketahanan dan kekuatannya. Tanda-tanda awal kekurangan kalsium pada gigi anak adalah gigi mudah rapuh atau gigi keropos,” lanjut drg. Trixi.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa makanan dan minuman manis umumnya mengandung gula tambahan seperti sukrosa, yang menjadi salah satu penyebab utama karies pada anak. Tetapi ada beberapa kasus anak-anak yang susah minum susu tanpa tambahan gula.
Untuk memenuhi rekomendasi ini, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam mengelola asupan sukrosa pada anak. Apabila anak sudah minum susu dengan tambahan gula di dalamnya, orang tua dapat memberikan cemilan berupa buah-buahan. Rekomendasi yang ideal minum susu maksimal 2 kali sehari dan tidak diantara waktu makan, karena minum susu terlalu sering juga berpengaruh terhadap nafsu makan anak. Sebaiknya susu diminum pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum sikat gigi. Sebagai catatan setelah minum susu sebaiknya tidak langsung sikat gigi, beri jeda 1 jam sebagai usaha menetralkan PH rongga mulut.