x
Entertainment

Cerminan Hati, Refleksi Hari-Hari, dan Pencarian Jati Diri, Inspirasi Album Perdana Nadhif Basalamah

Cerminan Hati, Refleksi Hari-Hari, dan Pencarian Jati Diri, Inspirasi Album Perdana Nadhif Basalamah
  • PublishedJune 27, 2024

IndonesianJournal.id, Jakarta – Penyanyi dan penulis lagu berbakat, Nadhif Basalamah, dengan bangga mengumumkan perilisan album penuh perdananya bertajuk ‘Nadhif’. Dirilis pada 21 Juni 2024 di seluruh layanan digital streaming platform, album ini menandakan babak baru dalam perjalanan musik Nadhif dan menjadi penawar bagi para pendengarnya.

Album dengan konsep self-titled ini merupakan refleksi dari perjalanan pribadi Nadhif, menggambarkan esensi musiknya yang jujur, tenang, dan autentik. Judul ‘Nadhif’ dipilih untuk memberikan kesan personal dan kuat kepada pendengarnya, di mana setiap lagu dalam album ini menceritakan fase-fase kehidupan yang dialami Nadhif, mulai dari kebahagiaan, kehilangan, kerinduan hingga renungan di tengah masa awal dewasanya.

Album perdana Nadhif berisi 8 lagu berbahasa Indonesia yang menggambarkan percepatan pendewasaan dirinya yang terjadi hampir sepanjang tahun 2023 lalu. Dengan lagu sorotan “jatuh cinta lagi”, setiap lagu dalam album ini menawarkan eksplorasi isu-isu kehidupan yang lebih luas dengan tema yang diangkat lebih beragam dan kompleks, mencakup pencarian makna dan introspeksi diri. Album ini mengisahkan berbagai pengalaman pribadi Nadhif, naik turunnya kehidupan, serta momen-momen penting yang membentuk dirinya menjadi sosok yang lebih matang.

Dalam album ini, Nadhif dengan tulus dan jujur menceritakan hal-hal yang sangat personal. Setiap lagu yang disuguhkan siap menjadi jendela yang membuka pandangan pendengar terhadap perjalanan emosional dan spiritual yang telah ia lalui. Dirilisnya album ini, Nadhif berharap dapat memperkenalkan dirinya kepada lebih banyak pendengar musik dan menandai kelahiran kembali dirinya sebagai musisi.

Tentang Cerminan, Refleksi, dan Perjalanan 

Lebih dari sekadar kumpulan lagu, ‘Nadhif’ merupakan sebuah jendela yang membuka pandangan pendengar terhadap perjalanan emosional dan spiritual Nadhif. Setiap lagu menjadi refleksi dari momen-momen penting dalam hidupnya, mengajak pendengar untuk menyelami perasaan dan renungannya.

“Album ‘Nadhif’ bukan hanya tentang diri saya, melainkan juga tentang kehidupan secara saya selama 24 tahun hidup. Album ini mengangkat berbagai perjalanan yang mungkin pernah dialami oleh banyak orang, seperti bagaimana memaknai hari-hari yang berlalu, bahkan perjalanan di mana seseorang berada di titik berserah setelah banyak peristiwa yang terjadi kehidupannya. Saya harap, para pendengar dapat merasakan dan memahami cerita-cerita yang telah saya tuangkan dalam lagu-lagu ini,” ungkap Nadhif.

Berbeda dengan mini album ‘wonder in time’ yang fokus pada tema cinta, album ini menghadirkan kisah yang lebih beragam dan kompleks. Nadhif dengan berani mengeksplorasi berbagai isu kehidupan, seperti pencarian makna, intropeksi diri, keresahan dalam hubungan, hingga rasa syukur. Nadhif memperkenankan para pendengarnya untuk mengenalnya lebih mendalam, dengan segala naik dan turun dalam kehidupannya melalui album perdananya.

Empat Fase Emosional dalam Album “Nadhif”: Jendela Kehidupan dan Refleksi Diri

Selayaknya sebuah kisah yang memikat, album ‘Nadhif’ membawa pendengar pada perjalanan emosionalnya melalui empat fase yang mencerminkan berbagai kejadian di  kehidupannya.

Fase Pertama: Patah Hati 

Dibuka dengan lagu “sesuatu”, fase ini menceritakan keresahan Nadhif tentang perbedaan cara dua orang yang saling suka, namun salah satu pihak tidak siap untuk berkomitmen. Penggalan lirik, ‘Curiga ku ini, harap tak sesali. Yang ku takut hanya diriku sendiri,’ menjadi sorotan yang membuat Nadhif meragukan dirinya sendiri.

Fase Kedua: Menunjukkan Sisi Kerapuhan 

Pada fase ini, Nadhif menunjukkan sisi kerapuhannya melalui “tiba-tiba jumat lagi”, Lagu tersebut menceritakan hari-harinya yang terasa hambar, bertahan hanya dari satu hari ke hari berikutnya.

Fase Ketiga: Jatuh Cinta dan Rasa Syukur 

Setelah mengalami fase rapuh, Nadhif menemukan kembali cinta dalam fase ketiga ini. Lagu “penuh” menandakan awal dari sebuah perjalanan baru, di mana Nadhif kembali menemukan makna di setiap harinya. “jatuh cinta lagi” yang dipilih Nadhif sebagai lagu sorotan menjadi ungkapan rasa syukur atas pertemuannya dengan seseorang yang tepat, dan “penjaga hati” hadir sebagai metafora pengorbanan untuk seseorang yang ia sayangi.

Fase Keempat: Pendewasaan dan Intropeksi Diri 

Fase terakhir ini menandai pendewasaan Nadhif. Lagu “isi kepalaku” menjadi momentumnya untuk berkontemplasi, memikirkan ulang hal-hal yang ingin ia perjuangkan dalam hidup. “tulis/terapi” hadir sebagai upayanya untuk bertahan dan menemukan makna melalui proses menulis.

“Ada lirik ‘bertahan, bertahap… Kurasakan berharap berhenti.’ jadi salah satu bagian di mana saya ingin bilang, kalau setiap tulisan ini adalah langkah yang nggak akan pernah selesai, karenanya bertahan bertahap adalah kunci untuk saat ini.” Jelas Nadhif.

“bersimpuh” menjadi lagu penutup pada album ini yang menjadi media Nadhif untuk berkomunikasi transendental dengan Sang Pencipta, mencari ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi perjalanannya. Pada akhirnya, Nadhif berserah kepadaNya, meminta petunjuk untuk meneruskan langkah kedepannya.

Setiap fase dalam album ‘Nadhif’ dibalut dengan melodi yang indah dan lirik yang penuh makna, mengajak pendengar untuk menyelami perjalanan emosional Nadhif dan menemukan resonansi dengan cerita-cerita yang ia tuangkan.

Menyajikan Nuansa Segar dan Eksplorasi Musik yang Matang 

Berbeda dengan mini album sebelumnya, album ‘Nadhif’ menghadirkan nuansa yang lebih segar dan beragam. Nadhif memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia dan penulisan liriknya, menciptakan kedekatan emosional dengan pendengar dan memudahkan mereka untuk memahami cerita-cerita dalam lagu-lagunya.

Secara genre, album ini mengusung Pop dengan sentuhan Folk dan Alternative-Pop. Nuansa segar dan berbeda hadir melalui aransemen elektrik, drum yang dominan, sentuhan harmonika, dan penggunaan xylophone.

Nadhif memilih tiga lagu yang dirilis berdekatan hingga perilisan album ini:

  • “sesuatu” menampilkan sisi format band yang jarang ditampilkan Nadhif.

  • “Isi kepalaku” mempertahankan esensi khas lagu-lagu Nadhif.

  • “jatuh cinta lagi” menjadi sorotan eksplorasi musik pop yang semakin matang.

Proses produksi album ‘Nadhif’ merupakan sebuah perjalanan kreatif yang penuh dedikasi. Nadhif bekerja sama dengan berbagai produser dan musisi berbakat, seperti Petra Sihombing, Ibnu Dian, Mikha Angelo, Marco Hafiedz, Enrico Octaviano, Rega Dauna, dan masih banyak lagi.

“Waktu pembuatan lagu bareng Mikha, ada yang sudah bawa dengan lirik, ada juga yang benar-benar tangan kosong, proses eksplorasi musik banyak terjadi di tempat. Sementara bareng Ibnu Dian, proses rekaman saya banyak hands-on, di sini saya juga ajak Rega Dauna untuk isi harmonika dan ada alat musik lainnya yang belum pernah digunakan.” Jelas Nadhif.

Pengalaman studio yang intens tidak hanya menghasilkan lagu-lagu yang indah, tetapi juga turut memperkuat karakter Nadhif dalam bermusik. Setiap elemen dalam album ini merupakan refleksi dari perjalanan emosionalnya selama proses produksi.

Album ‘Nadhif’ Menjadi Penantian yang Terbayar Lunas 

Penantian para penjaga Nadhif – sebutan untuk penggemar Nadhif Basalamah – akhirnya terbayar lunas! Album penuh perdananya, ‘Nadhif’, bersama lagu yang difokuskan “jatuh cinta lagi” resmi dirilis pada 21 Juni 2024. Album ini menandai momen spesial bagi Nadhif, tepat satu tahun setelah lagu hitsnya “penjaga hati” yang telah menembus angka lebih dari 250 juta stream di Spotify.

Lebih dari sekadar kumpulan lagu, ‘Nadhif’ merupakan sebuah mahakarya musik yang lahir dari ketulusan dan dedikasi Nadhif. Album ini menghadirkan perpaduan indah antara musik pop dan sentuhan khas Nadhif yang menenangkan jiwa.

Dengan dirilisnya album ‘Nadhif’, Nadhif ingin mengundang seluruh penikmat musik Tanah Air untuk menyelami dunia musiknya yang lebih luas. Album ini tersedia di seluruh layanan digital streaming platform

Written By
Amanda Nasution

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!