x
Education

Ciptakan Solusi IoT untuk Lindungi Lansia, Siswa MAN Layak Juara SIC 2023

  • PublishedNovember 22, 2023

Kondisi sesulit apapun tidak perlu menjadi hambatan untuk jadi pemenang. Itulah yang dibuktikan oleh Zahra Ramadani, Zulfika Madinatul Ilmi, Aji Royahya, dan Jingga Marsa, siswa-siswi dari Madrasah Aliyah Negeri 4 Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Keempatnya bergabung ke dalam tim NEXUS4G yang berhasil keluar sebagai juara kedua Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 4 2022/2023. Mereka berhasil mendesain inovasi berbasis Internet of Things (IoT) yang diberi nama Nextoilet for Safety Bath yaitu smart bathroom yang aman untuk lansia.

Keberhasilan ini tidak dicapai dengan mudah. Sekolah mereka, MAN 4 Pekanbaru, berada di area pinggiran kota Pekanbaru, yang sering mengalami pemadaman listrik. Ketersediaan pasokan listrik menjadi krusial kalau bicara tentang pengembangan perangkat digital. Pun ketika tim NEXUS4G ini harus mempresentasikan karya mereka kepada para juri SIC.

Untuk menghindari terjadi gangguan listrik saat presentasi, keempatnya harus pergi ke pusat kota Pekanbaru, yang ditempuh selama satu jam lebih dari tempat asal mereka. Mereka terpaksa menginap di sana dengan alas tidur seadanya. Di samping itu, tak mudah juga untuk mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengembangkan solusi IoT yang mereka bangun sampai menjadi perangkat yang berfungsi dengan baik.

“Pengalaman dan pengetahuan kami terhadap teknologi, khususnya IoT, juga sangat terbatas. Namun, seiring waktu kami terus belajar salah satunya melalui mentoring di SIC yang sangat bermanfaat, di samping pelatihan yang mencakup pemrograman dan pengembangan hardware, sehingga kami bisa merancang produk dan mengembangkan prototype,” kataZahra Ramadani, yang bertindak sebagai software developer tim NEXUS4G.

Smart bathroom yang Aman untuk Lansia

Selain Zahra yang bertindak sebagai software developer, di tim NEXUS4G ada Zulfika Madinatul Ilmi yang menjadi IoT programmer, Aji Royahya sebagai hardware designer, dan Jingga Marsa sebagai data analist. Keempatnya mengembangkan solusi mereka yang disebut Nextoilet for Safety Bath, yang berangkat dari kasus seringnya lansia terjatuh di kamar mandi tanpa terdeteksi oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka pun mengembangkan kamar mandi pintar yang memiliki alat pengering otomatis (blower) dan sensor laser transmitter dan receiver, serta sensor ultrasonicuntuk mengukur jarak objek.

Apabila kedua sensor laser sama-sama mendeteksi ada orang maka blower akan bekerja untuk mengeringkan lantai. Apabila laser mendeteksi adanya seseorang di dalam kamar mandi, namun sensor ultrasonik tidak dapat mendeteksinya, maka seseorang patut diduga telah terjatuh. Sistem akan menyalakan buzzer dan mengirimkan notifikasi ke perangkat handphone milik keluarga si lansia.

Tim ini berencana mengembangkan solusi ini menjadi aplikasi mobile dan menambahkan fitur kamera serta voice recognition. “Kami akan terus berfokus pada inovasi dan pengembangan produk yang memenuhi kebutuhan khalayak ramai. Kami juga berharap program SIC ini terus berlanjut untuk memunculkan lebih banyak ide dan inovasi sesuai dengan kebutuhan industri digital. Karena program ini sangat sangat bermanfaat dan berguna bagi para generasi muda seperti kami untuk mengembangkan potensinya dalam kemajuan teknologi,” ucap Zahra.

Dari SIC menuju Karier dan Masa Depan yang Menjanjikan

Potensi dan minat anak muda dalam bidang teknologi tampak pada penyelenggaraan SIC khususnya Batch 4 2022/2023 yang telah mencatatkan pencapaian luar biasa. Program pendidikan untuk siswa SMK dan MA yang khusus memberikan pelatihan teknologi kunci dalam revolusi industri keempat, seperti coding & programming dan IoT ini telah diikuti oleh 4.390 siswa dari 67 SMK dan 187 MA dari seluruh Indonesia, atau naik 4 kali lipat dibandingkan batch sebelumnya.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, mengungkapkan, “Melalui program-program pendidikan seperti SIC, Samsung terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang menguasai teknologi dan siap diserap industri. Sebagai pemimpin di industri teknologi, inilah kontribusi kami untuk mendukung terciptanyanya lebih banyak talenta-talenta digital muda berdaya saing tinggi, yang dibutuhkan bangsa ini untuk meraih peluang-peluang besar di era digital dan mencapai masa depan yang lebih baik melalui ekonomi digital.”

Samsung juga mendukung upaya pemerintah untuk mengoptimalisasi bonus demografi, yang menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai puncaknya pada periode 2020-2030, di mana mulai 2020, komposisi penduduk usia produktif telah mencapai 70 persen dari populasi. Melimpahnya populasi penduduk produktif ini tidak akan berdampak positif terhadap pembangunan dan perekonomian apabila tidak ada lapangan pekerjaan dan sumber daya yang terampil.

Untuk itulah Samsung terus konsisten menyelenggarakan program-program pendidikan untuk membekali anak-anak muda dengan keterampilan abad 21 yang relevan dengan kebutuhan di era digital, salah satunya melalui Samsung Innovation Campus, untuk menciptakan peluang masa depan dan karier yang lebih baik.

Written By
indonesianjournal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!