Didukung Kemendikbudristek, Film Sara Gelar World Premiere Di Busan International Film Festival 2023
Film Sara yang menceritakan seorang anak yang harus berupura-pura menjadi seperti ayahnya, demi kesembuhan mental sang ibu. Padahal. Sara, sang anak menaruh kebencian terhadap ayahnya yang menjadi alasan rumah tanggan orang tua Sara pun retak.
Sara sendiri terpaksa pulang dari rantau, karena kabar meninggalnya sang ayah, dan ibunya mengalami gangguan kejiwaan akibat kehilangan suami.
Film Sara yang mendapat dukungan dari Pusbang Film, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendiskbudristek) akan melakukan world premiere di Busan International Film Festival 2023.
Lewat jumpa pers yang diadakan pada Senin, 2 Oktober 2023 di Jakarta, para filmmaker yang ada di balik film Sara, berbagi cerita tentang alasan pembuatan film, hingga harapan saat nanti film ini diputar di Busan International Film Festival 2023.
Ismail Basbeth, penulis dan sutradara Sara, menyatakan, “Ingatan di dalam film ini tak selalu baik dan indah, sering kali juga buruk dan traumatik, keduanya adalah bagian dari peristiwa kehidupan yang membentuk manusia bernama Sara; yang berusaha menghidupi cerita yang dibuatnya sendiri, sesuai dengan keyakinan dan pemahaman atas tubuhnya sendiri, identitasnya sendiri, untuk mempertahankan hidup dan martabatnya sendiri, termasuk ketika ia harus berhadapan dengan ingatan ibunya yang pudar beserta luka-luka yang dideritanya. Untuk itu saya ingin mengajak penonton untuk menyaksikan dan memahami luka-luka yang ada. Dan pemutaran di Busan International Film Festival nanti, semoga Sara bisa bertemu dengan penonton yang dapat menyambutnya dengan hangat.”
Senada dengan yang diungkapkan sang sutradara, Charlie Meliala, selaku produser dari film Sara, juga menyampaikan harapannya terkait world premier Sara di Busan International Film Festival. “Sebagai salah satu festival film terbesar di Asia, Busan International Film Festival diharapkan menjadi tempat ideal untuk film Sara bertemu dengan penonton dan para profesional film dunia seperti Festival Film lainnya, Sales
Agent, Distributor, dan lain lain. Pemutaran ini menjadi hal baik untuk memperkenalkan film ini ke para pelaku film profesional tersebut,” ungkap Charlie Meliala.
Sara adalah sebuah karya yang dibintangi oleh aktris kenamaan seperti Asha Smara Darra, Christine Hakim, Mian Tiara, dan Jajang C. Noer. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Ismail Basbeth dan diproduseri oleh Charlie Meliala dan Lyza Anggraheni. Film ini menghadirkan cerita yang kuat dan mendalam, dengan latar belakang yang mengharukan.
Sara bukanlah film yang bisa diceritakan secara sendirian. Ismail Basbeth, sutradara film ini, menyatukan sejumlah talenta hebat, termasuk perempuan, ibu, bapak, serta aktor dan aktris lain yang mampu membawa dimensi keluarga dan persahabatan yang tulus dan nyata ke dalam film ini.
Christine Hakim akan memerankan karakter Muryem, ibunda Sara, sementara Mian Tiara menjadi Ayu, sahabat masa kecil Sara. Jajang C. Noer berperan sebagai Saidah, ibunda Ayu, dan Landung Simatupang menjadi Ustad Said, sahabat ayah Sara.
Kualitas akting dan kemampuan dalam membawakan karakter oleh kelima tokoh ini adalah elemen utama dalam drama keluarga yang disajikan oleh Sara, dan mereka didukung oleh sejumlah pemain pendukung berbakat lainnya.
Kesempatan ini membuat seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan film Sara merasa bangga dan berharap bahwa Sara akan menjadi karya yang menginspirasi, menggerakkan hati penonton, dan memperkuat industri perfilman Indonesia di panggung internasional. Filmmaker yang terlibat di film ini pun siap menantikan dengan penuh antusiasme untuk melihat bagaimana film ini akan diterima oleh dunia.