Dukung Pertumbuhan Ekosistem Akuakultur Indonesia, Cargill Luncurkan Produk Pakan Udang Bergizi
Bisnis Aqua Nutrition dari Cargill Indonesia mulai memproduksi Shrimp Feed micro pellet, pakan udangyang dapat membantu pelaku industri akuakultur berkembang dengan mencapai pertumbuhan budidaya udang tahap awal yang lebih berkelanjutan. Terbuat dari tepung ikan dan cumi, vitamin, dan mineral, Shrimp Feed micro pellet mampu mengoptimalkan perkembangan udang sejak dini dan mempercepat masa budidaya dengan hasil yang melimpah.
Pakan ini diproduksi menggunakan teknologi ekstruder, yang menjadikan Cargill sebagai salah satu dari sedikit perusahaan akuakultur dengan teknologi canggih tersebut. Micro pellet diproduksi khusus untuk udang Vannamei serta Litopenaeus Vannamei – udang ekspor unggulan di Indonesia, yang juga telah menjadi primadona pasar ekspor karena memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibanding jenis udang lainnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi udang di Indonesia mencapai 2 juta ton pada tahun 2024. Udang, komoditas ekspor terbesar di sektor perikanan, diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menargetkan produksi udang 80 ton per hektar per tahun, dan sebagian besar produksi akan dialokasikan untuk ekspor. Pada tahun 2020, volume ekspor perikanan mencapai 1,26 miliar kilogram (kg) dengan nilai US$ 5,2 miliar, dan udang merupakan komoditas ekspor terbesar dengan volume 239,28 juta kg dan nilai US$ 2,04 miliar.
“Cargill berkomitmen untuk meningkatkan mata pencaharian dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kami meningkatkan operasional dan produk kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan melalui formulasi dan inovasi baru. Kali ini, kami memperkenalkan Shrimp Feed micro pellet baru yang sangat penting untuk tahap awal pengembangan, karena dapat memaksimalkan efisiensi nutrisi dalam proses pemberian pakan dan mengoptimalkan pertumbuhan udang. Selain itu, pakan tersebut juga dapat membantu menghasilkan udang berkualitas tinggi dalam waktu budidaya yang lebih singkat dan dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan mata pencaharian para petambak sekaligus mendukung target pemerintah untuk meningkatkan produksi udang, ”kata Chia-Ye Siam, Managing Director Direktur Cargill Aqua Nutrition untuk Malaysia dan Indonesia.
Menemukan pakan auto feeder yang baik dapat menjadi tantangan bagi pembudidaya air di Indonesia karena pilihan yang terbatas, tingkat kelangsungan hidup udang pada tahap awal yang rendah, serta masa budidaya yang panjang. Shrimp Feed micro pellet menghasilkan pencucian dan limbah nutrisi yang lebih sedikit sehingga kualitas air terjaga dan ramah lingkungan.
Cargill memproduksi tiga varian Shrimp Feed: Shrimp Feed Premium, Shrimp Feed Regular, Shrimp Feed S, dengan keunggulan yang berbeda. Baik Shrimp Feed Premium maupun Shrimp Feed Reguler dibuat khusus untuk budidaya udang Vannamei secara intensif, dan dibuat untuk menjawab kebutuhan petambak udang dimana mendukung pertumbuhan udang mencapai tingkat optimal lebih cepat. Shrimp Feed dari Cargill memungkinkan panen yang menguntungkan bagi para petambak. Selain itu, kedua pakan tersebut juga diformulasikan menggunakan Cargill Nutrition System yang canggih, sehingga dapat memberikan dan menyeimbangkan nutrisi optimal yang dibutuhkan oleh udang, serta dilengkapi dengan kandungan imun yang dapat memperkuat kekebalan tubuh udang, sehingga dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan ketahanan udang terhadap penyakit.
Cargill telah memproduksi Shrimp Feed S, pilihan lain bagi pembudidaya yang ekonomis. Pakan ini menawarkan tingkat protein yang cukup dan mudah dicerna untuk siklus udang Vannamei. Selain itu, Shrimp Feed S juga dapat menjaga tingkat kualitas air yang untuk membantu lingkungan dalam waktu yang lama.
Selama lebih dari 47 tahun di Indonesia, Cargill menciptakan peluang bagi para petambak untuk tumbuh dan berkembang, serta tetap berkomitmen untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sekaligus memastikan keberlanjutan bagi bumi.