x
Seni

Galeri Indonesia Kaya Tampilkan Sha Ine Febriyanti Dalam Monolog Kehidupan Cut Nyak Dien

Galeri Indonesia Kaya Tampilkan Sha Ine Febriyanti Dalam Monolog Kehidupan Cut Nyak Dien
  • PublishedAugust 11, 2024

IndonesianJournal.id, Jakarta – Galeri Indonesia Kaya kembali mempertegas eksistensinya sebagai tempat berkreasi dan berekspresi bagi pelaku seni. Pada hari Sabtu (10/8), dengan tema yang berkaitan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, Galeri Indonesia Kaya menampilkan monolog yang berjudul Cut Nyak Dien yang di pentaskan oleh Sha Ine Febriyanti.

Lakon yang berdurasi lebih kurang 40 menit dengan panggung yang cukup bisa mengantarkan emosi seorang Cut Nyak Dien yang di bawakan dan juga disutradarai oleh Sha Ine Febriyanti yang sukses berdialog dengan logat Aceh.

Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya mengungkapkan, “Teater Monolog Cut Nyak Dhien merupakan salah satu pertunjukan yang pernah ditampilkan di Galeri Indonesia Kaya pada satu dekade yang lalu bersama Sha Ine Febriyanti.  Selain mementaskan monolog ini di Galeri Indonesia Kaya, Sha Ine Febriyanti sudah sempat menggelar roadshow yang menghadirkan Pentas Monolog Cut Nyak Dhien dan mengadakan workshop atau diskusi di sepuluh kota di Indonesia pada 2015 hingga 2018. Setelah lebih dari 1 dekade berlalu, kami kembali menghadirkan pertunjukan ini di Auditorium Galeri Indonesia Kaya karena ingin menyebarkan nilai-nilai dan pesan yang mendalam bagi para penikmat seni yang didominasi oleh generasi muda. Semoga melalui pertunjukan ini kita semua dapat kembali mengingat perjuangan dan menghargai jasa para pahlawan bangsa terutama sosok Cut Nyak Dhien.”

Pada kesempatan yang sama, Sha Ine febriyanti, pemeran dan sutradara Teater Monolog Cut Nyak Dhien mengungkapkan “Melalui Teater Monolog Cut Nyak Dhien, saya ingin mengajak penikmat seni untuk mengenal sosok pahlawan wanita kita dari sudut pandang yang lebih manusiawi. Cut Nyak Dhien bukan hanya seorang pejuang tangguh, tetapi juga seorang istri dan ibu yang memiliki perasaan dan kerentanan. Kisahnya mengingatkan kita bahwa di balik setiap keberhasilan, ada perjuangan dan pengorbanan yang tak ternilai. Saya berharap monolog ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, tentang pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa. Semoga pertunjukan ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni dan semakin memeriahkan rangkaian acara perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia.”

Sha Ine Febriyanti pertama kali memainkan monolog ini pada 13 April 2014 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. Pertunjukan ini kemudian dibawa ke berbagai kota di Indonesia pada tahun 2015. Pada 16 November 2017, pertunjukan ini kembali dipentaskan di Bentara Budaya Jakarta dan International Women Conference, ROSE, Kuala Lumpur pada 7 Februari 2018. Selanjutnya, pertunjukan ini juga melakukan roadshow dan workshop di 10 kota di Indonesia seperti Bali, Makassar, Solo, Surabaya, Kudus, Tasikmalaya, Bandung, Medan, Padang Panjang dan Padang dari April hingga September 2018.

 

 

Written By
Tim Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!