Halal Expo Indonesia (HEI) 2023, Jembatan Pelaku Usaha Menembus Pasar Global
Pameran dagang dan konferensi berskala internasional, Halal Expo Indonesia (HEI) dipadati serangkaian rangkaian kegiatan konferensi dan business matching. Pameran Business to Business sekaligus Business to Consumer terbesar di Indonesia yang berlangsung mulai 25-29 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC) ini menjadi ajang untuk memfasilitasi para pelaku usaha untuk masuk di pasar internasional.
Sejumlah peserta pameran dari luar negeri tersebut mengikuti ajang HEI ini untuk mencari mitra bisnis dan memperluas jaringan pemasaran di Indonesia. Salah satunya PT Abie Isma Altra, perusahaan importir yang mengimpor produk minuman segar dari buah alami dengan brand Caesar Jus dari Arab Saudi.
Komisaris Utama PT Abie Isma Altra, Husain Abie Isma mengatakan pihaknya memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin menjadi distributor produk Caesar Jus. Selama mengikuti business matching di HEI, Husain mengaku setidaknya sudah ada dua yang berminat menjadi distributor Caesar Jus di Surabaya dan Makassar. Untuk mekanimisme pembayarannya pun diberikan kemudahan.
“Nanti kita lihat yang prospeknya, kalau bagus paling sekitar 30 persen dulu pembayaran sebagai bentuk komitmen sebagai distributor. Misalnya mengambil satu kontiner. Nanti paling setelah barang sampai supaya ada satu ikatan,bisa ditambah 50 persen. Untuk harga yang dijual ke konsumen Rp 18.500. Namun, untuk harga ke distributor nanti disesuaikan dengan pemesanan,” katanya.
Selain TP. Abie Isma Altra, ada juga Faheem Aref selaku Co Founder Light Art VR, sebuah perusahaan
asal Amerika yang memberikan pengalaman realitas virtual hiburan Islami, juga sedang mencari mitra/franchise di Indonesia.
Light Art VR sendiri merupakan perusahaan pembuat konten tentang warisan Islam beresolusi 8K dengan berbagai bahasa. Memanfaatkan teknologi virtual reality (VR), perusahaan ini menghadirkan pengalaman khusus kepada pengunjung untuk menyaksikan kisah-kisah Islam seperti Makkah, Hijrah, kisah Nabi Musa AS, Maulid Nabi, hingga kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Dengan teknologi VR, orang tidak hanya bisa merasakan pengalaman berada di situs suci umat Islam, namun juga membawa mereka kembali ke masa kenabian 1400 tahun lalu. Pengguna teknologi VR bisa merasakan gerakan, mencium aroma Ka’bah, merasakan angin serta pergerakannya. Bagi umat Islam, ini adalah terobosan yang dapat mengobati kerinduan yang belum pernah merasakan pengalaman ke tanah suci dan tempat-tempat bersejarah lainnya.
Melalui pameran HEI, Light Art VR menawarkan harga promo Rp 785 juta untuk 1 kios, dan sudah termasuk 4 kursi gerak serta 2 headset VR non-motion. Nantinya, mitra atau franchiser bisa membuka kios VR dengan ukuran 4×4 meter di mall-mall atau di area yang sering dilewati. Mitra tidak perlu membayar dimuka untuk produk Light Art VR, hanya bayar biaya royalti 25% dari tiket yang dijual.
Salah satu UMKM yang mendaftar ekspor bersama, Gita dari PT Asa Pratama Kreasindo dengan Brand Ainaras, mengaku sangat terbantu dengan adanya pameran HEI ini karena memberikan peluang bisnis bagi para pelaku usaha melalui business matching agar produk-produknya bisa masuk ke pasar global. Brand Ainaras sendiri menawarkan produk-produk fashion muslim dan muslimah seperti mukena, gamis
pria, peci, rajut, sarung, hijab, dan sajadah traveling.
Dia berharap, ke depannya bisa lebih banyak lagi buyer-buyer dari luar negeri yang bisa datang ke Indonesia, baik itu melalui undangan dari HEI atau pemerintah sehingga membuka peluang bisnis yang lebih besar. “Alhamdulillah sudah ada kesepakatan bisnis yang lebih jauh dari Malaysia. Untuk yang business matching di HEI, dari beberapa negara ada yang tertarik tapi masih dalam diskusi,” ujarnya.
Kabar memperoleh peluang pasar ekspor di rasakan oleh PT Ganesha Abadi Tama, produsen pembuat bumbu dapur dan rempah yang pabriknya berlokasi di Jatisampurna Bekasi. Menurut Marketingnya, Hendra Kurniawan, selama dua hari mengikuti business matching, sudah ada 4 negara yang serius bekerja sama, yaitu Libya, Filipina, Dubai dan Arab Saudi. “Business matching ini sangat berpeluang bagi
perusahaan kami yang memang belum pernah ekspor. Alhamdulillah, kami mendapatkan kesempatan lebih dikenal oleh buyer luar,” ujar Hendra.
Pada penyelenggaraan HEI di ISEF 2023, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Registrasi Produk, Impor dan Disribusi diantara perusahaan Malaysia yaitu PT Halagel Idaman Makmur, yang memproduksi produk consumer halal seperti pasta gigi, supplement softgel yang menggunakan bahan gelatin halal, dengan Agym Nutrition Sdn Bhd, yang memproduksi produk supplement tenaga khusus untuk para pecinta olahraga dan gym.
Perjanjian Kerjasama tersebut disaksikan oleh Chairman Malaysian International Islamic Chamber of Commerce & Industry (MIICCI), Tn Haji Muhamad Amin Fahmi Solahuddin dan Ketua Umum KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia), Bapak Rachmat Sutarnas Marpaung.
Sejak 2019, Halagel melalui PT HIM telah memulai distribusi produknya di Indonesia, tetapi terhenti selama pandemi. Kini Halagel sedang dalam proses mengaktifkan kembali aktivitas distribusi di Indonesia yang diharapkan dapat dimulai pada awal tahun 2024. Pada waktu yang sama, Direktur Halagel Group Malaysia, En Ahmad Mokhzani juga berharap bisa bekerja sama bagi pengembangan produk-produk
Indonesia untuk masuk ke market Malaysia.
Selain itu, dalam rangkaian ISEF-HEI 2023 ini diadakan seremoni Business and Financing Deals ISEF 2023 yang bertujuan untuk mempromosikan berbagai produk dan kerja sama pembiayaan syariah, baik antar bank, non-bank, mitra dan nasabah.
Adapun total nominal Business and Financing Deals pada Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) ini mencapai Rp 6,19 triliun.