x
Fashion

Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) 2024 Beri Apresiasi UMKM Sektor Fesyen & Kecantikan

Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) 2024 Beri Apresiasi UMKM Sektor Fesyen & Kecantikan
  • PublishedMarch 7, 2024

IndonesianJournal.id, Jakarta – Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) hadir sebagai wadah perkumpulan bagi pelaku industri fesyen dan kecantikan atau estetika untuk memperluas jaringan kerjasama antar para pelaku industri kreatif tersebut dalam mengembangkan potensi usahanya. IFA terbentuk atas prakarsa para pendirinya, yaitu Okky Asokawati, Itang Yunasz, Marini Zumarnis, Drg. Devya Linda, Rya Baraba, Dian Komalasari, Elma Theana, dan Ayu Dyah Andari.

Dengan tujuan meningkatkan kualitas UMKM di ranah fesyen dan kecantikan, IFA menyelenggarakan debut acara pada tahun ini bertema “A REFLECTION”. Kolaborasi antara kegiatan fashion show, exhibition, awarding, dan charity ini digelar pada tanggal 4 Maret 2024 di Intercontinental Hotel Jakarta. Perhelatan ini ditargetkan dapat mengarahkan UMKM fesyen dan kecantikan yang memiliki produk potensial untuk meningkatkan penjualan dan menjaga eksistensi usaha serta kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan gairah para pelaku UMKM di industri fesyen dan kecantikan yang mempunyai pangsa pasar signifikan serta potensi sangat besar untuk menjadi produk ekspor yang berkualitas, sehingga berdampak positif pada pemanfaatan produk lokal sebagai bahan utama dan sekaligus pada devisa negara,” jelas Drg. Devya Linda SpBM, FISID, Ketua Umum IFA 2024 didepan awak media yang hadir, termasuk tim jurnalis dari Indonesian Journal.

Sebagaimana layaknya setiap gelaran yang terkait dengan fasyen, IFA pun menggelar fesyen show yang menampilkan rangkaian karya dari 22 desainer dan brand kenamaan Indonesia ini, terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama menghadirkan koleksi dari Itang Yunasz, Mayra Indonesia, Rya Baraba, Nabila, Gita Orlin, Kaloka, Mazu Label, Saffana, Klasik Klamben, L by Laudya Cynthia Bella, Si.Se.Sa, Buttonscarves. Sesi kedua menampilkan rangkaian karya dari Ayu Dyah Andari, Wiwiek Hatta, Viena Official x Treasure Jewelry, Angelina, ZETA Prive, Nats Wear, Ellaya, Lia Soraya, Donna Prive, dan Ivan Gunawan Prive.

Gelaran acara IFA ini bertujuan pula untuk memberikan apresiasi “IFA AWARD 2024” atas kinerja fashion designer, pengusaha bidang mode, praktisi bidang ekonomi kreatif, industri kecantikan, dan kesehatan sebagai penggerak ekonomi di tanah air.

Penganugerahan “IFA AWARD 2024” terbagi menjadi 10 kategori yang diberikan kepada Dr. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D. sebagai Lembaga Pemerhati UMKM; DR. Ary Zulfikar, SH., MH. sebagai Pemerhati UMKM; DR. Dewi Tenty Septi Artiany, SH., MKn., MH. sebagai Pemerhati Koperasi dan UMKM; Itang Yunasz sebagai The Legend of Fashion Designer; Dra. Hj. Okky Asokawati, M.Psi. sebagai Indonesian Fashion Icon; Ivan Gunawan sebagai Mega Bintang Fashion Designer; Linda Anggrea sebagai The Inspiring Fashionpreneur; dr. Attaubah Mufid & dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM sebagai The Couple Preneur Aesthetic; dr. Maya Safriana Lubis, Mbiomed (AAM) sebagai Expert Aesthetic Doctor, AIFO-K; dan Dr. (HC) Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. sebagai The Inspiring of Aesthetics Womenpreneur Indonesia.

Berikut beberapa koleksi desainer yang melenggang di panggung IFA 2024:

Ivan Gunawan – Prive Raya

Terinspirasi dari bunga mawar bermekaran yang melambangkan beauty, modest, dan elegant. Tidak hanya pattern floral yang menjadi tema khusus di koleksi kali ini, ada juga konsep kemewahan dengan menyajikan taburan-taburan sprinkled crystal pada setiap designya. Dengan perpaduan monogram yang menjadi ciri khas dari Ivan Gunawan Prive , sang designer ternama menyatukan karyanya dengan mengkolaborasi antara taburan-taburan kemewahan dari sprinkled crystal itu sendiri dengan lace.

Sementara untuk bahannya sendiri Ivan Gunawan Prive menggunakan bahan Printed soft sateen, Embellishment lace, Embroidery Organza. Dengan menggunakan motif floral , monogram & plain with sprinkled crystal diatas bahan yang dipilih.

Hadir dalam 11 look dengan permainan warna-warna blue sky, pink powder, cream & blue ocean dan ornamen: Gaya rancangan bernuansa Gypsy, dan Elegance dengan elemen seperti rompi, blus panjang berlengan peasant, rok-rok gathered yang mekar romantis, gaun-gaun panjang bertingkat, outer longgar persegi empat dengan aksen drape di lengan, dan celana-celana palazzo yang elegan. Aksen tumpukan ruffle pada leher adalah interpretasi dari serunya tumpukan kelopak mawar. Kesan romantis dibeberapa rancangan dipertegas dengan unsur kemeja-kemeja berkerah putih khas royal Englishman collar.

Ayu Dyah – Rose & Beyond

Membawakan 10 Koleksi Rose & Beyond yang terdiri dari Gaun Couture sampai dengan exclusive collection dan diantaranya merupakan koleksi Raya Collection 2024 Ayu Dyah Andari, yang masih merupakan sub collection dari Rose & Beyond series. Busana terbaru yang sarat dengan bunga mawar ala relief sebagai citra dan ciri rancangan Ayu selalu hadir menguasai segenap koleksi Ayu.

Detail pakaian yang dipamerkan pada pagelaran bergengsi tersebut tidak luput dari mata pelaku-pelaku industri busana di Jakarta, Indonesia. Fashion show ini tidak hanya terpaku pada gaun saja, tapi juga busana kasual yang dibuat dengan teknik bordir rumit hasil eksplorasi sang desainer.

Selain itu warna-warna pastel yang mendominasi menjadikan koleksi ini sebagai pilihan busana yang cocok digunakan untuk Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Kevin Ketaren & Leny Rafael – Kaloka

Terinspirasi dari kata “Arunika ” berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti cahaya matahari saat pagi dimulai. Nama Arunika memiliki hubungan yang kuat dengan makna ” syafak” atau “fajar shadiq ” yang samasama merujuk pada cahaya matahari saat pagi. Dalam konteks nama ini, kesamaan makna ini menjadi simbol kecerahan, harapan, dan kehangatan yang muncul ketika cahaya matahari pertama kali menyinari bumi .

Memilih material berupa katun linen, tenun, wol. Sementara koleksi Kaloka menerapkan motif bahan Tenun Kalimantan Barat, Utara dan Timur Motif  Arunika Borneo ini selain warna dan motifnya beragam, makna dari sebuah selogan “Arunika Borneo ” juga tidak kalah penting. Menampilkan karya baru dengan gaya yang baru juga salah satu perantara untuk kita agar lebih mencintai dan membudayakan karya Tanah Air.

Sementara itu, untuk warna Kaloka memilih warna Blue, Orange,White dengan Detail/Ornamen : Embroidery, macrame ,sulam dan Silhoutte : A, T, H, I (Longgar)

Pemberian award tersebut diharapkan dapat menjadi tolak ukur pencapaian pelaku industri terkait wawasan intelektual dan integrasi moral, kompetensi yang dimiliki, serta kontribusi nyata yang dilakukan, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.

 

Written By
Amanda Nasution

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!