Kaya Berwarna Dari Titimangsa Untuk 10 Tahun Galeri Indonesia Kaya
Masih dalam rangkaian 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya bekerjasama dengan sanggar seni peran, Titimangsa, menggelar seni pertunjukan yang menggambarkan sepak terjang Galeri Indonesia Kaya dalam bentuk sketsa musical yang diberi judul Kaya Berwarna, di Auditorium Indonesia Kaya, Sabtu (14/10).
Disutradarai Dony Suryantin dan naskah ditulis Yessy Natalia dan Iskandar Muda, Kaya Berwarna menceritakan dari awal Galeri Indonesia Kaya berdiri hingga mengalami perubahan sesuai dengan perubahan jaman. Berusaha agar generasi muda Indonesia, khususnya Jakarta lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia dengan bentuk kekinian. Perubahan jaman digambarkan dengan perubahan perilaku anak muda dalam gerak, tari dan musik.
“Kaya Berwarna menceritakan perjalanan selama 10 tahun Galeri Indonesia Kaya berusaha untuk tetap ada dan memberikan informasi ke masyarakat betapa kayanya budaya Indonesia. Mengikuti perkembangan jaman dan agar tidak jenuh, Galeri Indonesia Kaya pun melakukan perubahan. Saat ini kan Galeri Indonesia Kaya instalasinya lebih interaktif dan setiap minggu ada pertunjukan seni di auditorium ini,” ungkap Bukie Basudewa Mansyur yang berperan sebagai Galih, tokoh central pada Kaya Berwarna, pada sesi wawancara usai pertunjukan.
Persiapannya sendiri, masih menurut Bukie, membutuhkan waktu 9 hari dari mulai persiapan naskah dan latihan hingga siap tampil. Hampir tidak ada kesulitan, karena tidak banyak dialog yang ditampilkan. “Seperti yang dilihat tadi, lebih banyak gerak tari dari pada dialog,” terang Bukie lagi.
Diakhir wawancara Bukie menyampaikan harapannya terhadap Galeri Indonesia Kaya, “Semoga bisa terus memberikan informasi dan edukasi ke masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta tentang kekayaan budaya Indonesia dan tidak berhenti berinovasi. Dan buat dunia teater Indonesia, semoga tetap hidup dan berkembang.”