IndonesianJournal.id, Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Susanto, menyampaikan neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus menurut pada bulan November 2024, senilai USD 4,24 miliar. Pernyataan tersebut disampaikan Budi Susanto di depan awak media pada Senin (6/1), di Auditorium Kementerian Perdagangan RI, di Jakarta.
Lebih lanjut, Budi Susanto menyampaikan surplus tercapai berturut-turut selama 55 bulan sejak Mei 2020. Adapun surplus pada Januari—November 2024 sebesar USD 28,86 miliar. Selama Januari—November 2024, tren pertumbuhan ekspor mencapai 1,86%. Kinerja ekspor Indonesia tahun 2024 naik 2,06% dibanding 2023 dan tren pertumbuhan ekspor 5 tahun 2019–2023 sebesar 15,6%.
Untuk inflasi sendiri, Budi Santoso menyampaikan, “sepanjang tahun 2024, inflasi Indonesia dapat terjaga dan terkendali pada kisaran target 1,5%—3,5%. Pada Desember 2024, terjadi inflasi year on year sebesar 1,57% dan tingkat inflasi year to date Desember 2024 sebesar 1,57%.
Didampingi Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti; para Eselon I dan II di lingkungan Kemendag, menyampaikan program kerja, “Kementerian Perdagangan berfokus pada tiga program utama, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan UMKM Bisa Ekspor.”
Pada kesempatan ini, Mendag juga menuturkan bahwa Kemendag tengah menyusun permendag mengenai standar pameran dagang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan atau keikutsertaan kegiatan promosi dagang (sebagai amanat PP 29/2021), berupa pameran dagang dan misi dagang agar terkoordinasi lebih baik dan hasilnya dapat terukur serta mampu melibatkan partisipasi UMKM. Permendag ini mengatur fungsi Kemendag sebagai koordinator dalam penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam pameran, mekanisme koordinasi, pelaporan perencanaan dan pelaksanaan, ketentuan teknis, termasuk juga mengatur pelaksanaan misi dagang.
