x
Entertainment

Tampilkan Sinar Norray Dan Mandra, Galeri Indonesia Kaya Ikut Ramaikan HUT Jakarta

Tampilkan Sinar Norray Dan Mandra, Galeri Indonesia Kaya Ikut Ramaikan HUT Jakarta
  • PublishedJune 25, 2024

IndonesianJournal.id, Jakarta – Kemeriahan ulang tahun Jakarta yang ke-497 baru saja selesai berlalu. Hampir semua elemen masyarakat ikut memeriahkannya dengan berbagai cara, termasuk dengan cara pelestarian budaya asli Betawi.

Adalah Galeri Indonesia Kaya yang menggelar pertunjukan lenong Betawi dengan menampilkan kelompok lenong Sinar Norray dengan bintang tamu Mandra, Sabtu (22/6) Mengambil tema yang saat ini banyak terjadi di masyarakat, dengan judul ‘SERIBU AKAL SI GEDE BOONG‘, bercerita tentang suami istri yang terlilit hutang dan ketika ditagih pura-pura mati. Suami istri ini tidak tau, kalau tempat mereka berhutang ternyata suami istri juga.

Berdurasi kurang lebih 60 menit, grup lenong Betawi yang dibina oleh Almh. Mpok Nori ini berhasil menghibur penontonnya dengan cerita lucu dan cerdas tentang Gede Boong yang penuh dengan permainan kata-kata dan situasi komedi khas Betawi. Pertunjukan dibuka dengan tarian Betawi yang dengan diiringi oleh musik serta nyanyian Betawi. Pertunjukan Seribu Akal Si Gede Boong merupakan sebuah komedi (bodoran) yang mengisahkan petualangan kocak dari anak Betawi dengan cerita-cerita bohongnya yang mengundang tawa dan pelajaran berharga. Dengan penampilan khusus dari komedian dan artis Betawi terkenal, acara ini menawarkan humor segar dan situasi komedi yang khas, diiringi oleh musik dan tarian tradisional Betawi. Cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan penonton pada kekayaan budaya Betawi melalui cerita dan pertunjukan yang penuh warna. 

Dalam wawancara usai pertunjukan, Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya mengungkapkan, “pada setiap ulang tahun Jakarta, Kami memang memberikan kesempatan kepada kelompok kesenian Betawi untuk mengisi panggung Galeri Indonesia Kaya, salah satunya ke Sinar Sinorray ini. Waktu Mpo Nori masih ada, biasanya beliau yang mengisi, nah kali ini Kami mengundang Bang Mandra untuk ikut tampil hari ini.”

Masih menurut Renitasari, pihak Galeri Indonesia Kaya hanya menentukan tema, “tema kali ini bagaimana orang tua harus memberikan contoh yang baik buat anaknya, supaya anaknya bisa tumbuh jadi orang yang baik juga. Jangan sampai koruptor. Selain itu pesan yang ingin disampaikan, agar masyarakat tidak lupa dengan akar budayanya,” tambah Renitasari.

Dikesempatan yang sama Mpok Engkar Karmilasari, selaku pemimpin Sinar Norray, mengungapkan “melalui kombinasi musik, tarian dan bodoran Betawi, kami ingin menghibur sambil memperkenalkan kekayaan budaya Betawi kepada masyarakat, terutama generasi muda tepat di momen ulang tahun Jakarta. Kami juga ingin menjembatani penikmat seni dari beragam generasi dengan perpaduan elemen tradisi dan modern dalam pertunjukan ini, sehingga para penikmat seni dapat mengapresiasi keindahan dan keunikannya budaya Betawi. Sehingga pertunjukan ini dapat menghibur, tetapi juga untuk memupuk rasa bangga dan kecintaan terhadap budaya Betawi yang kaya akan sejarah dan tradisi.”

Sinar Norray (SiNorray) sendiri merupakan gabungan dari kata sinar dan Norray, nama panggilan panggung (Almh) Ibu Hj. Nori, yang terkenal dengan nama Mpok Nori. Berdirinya sejak 1995, kelompok lenong ini berawal dari ketidaksengajaan yang kemudian berlanjut menjadi wadah seni Betawi tradisional. Dipimpin oleh Mpok Nori, Sinar Norray mulai melakukan pementasan Lenong betawi. Seiring berjalannya waktu, sanggar Sinar Norray mulai menyajikan berbagai pertunjukan kesenian Betawi seperti tari dan musik. Setelah ditinggal selama-lamanya oleh Mpok Nori, Sinar Norray dipimpin oleh Mpok Engkar Karmilasari. Pada tahun 2015, SiNorray merilis sebuah album yang mengaransemen ulang lagu-lagu gambang kromong Betawi dengan sentuhan tradisi modern.

 

Written By
Amanda Nasution

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!