Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing UKM Indonesia, ILO Luncurkan Program Tranformasi Digital
Organisasi Perburuhan Internasional yang mendapat dukungan dari Sekretariat Negara Swiss Bidang Perekonomian (SECO), untuk kedua kalinya meluncurkan program “mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan (Promise II Impact).
Program Promise II Impact yang diluncurkan di Jakarta, Kamis (2/3), bertujuan memperkuat lingkungan yang mendukung sektor keuangan inklusif bagi UKM yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, terutama dimasa pasca pandemi. Program ini mendukung program prioritas pemerintah Indonesia untuk mempromosikan ekonimi digital dan sejalan dengan kebijakan pemerintah mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia mengungkapkan, “UKM berperan penting dalam menciptakan pekerjaan yang layak dan produktif mengingat mereka mencakup dua pertiga dari total pekerjaan dan menciptakan banyak pekerjaan baru. Sehingga mempromosikan UKM telah menjadi salah satu prioritas ILO untuk mendukung mereka meningkatkan daya saing dan produktivitas serta mempercepat pemulihan bisnis melalui digitalisasi.”
Acara yang dibuka secara resmi oleh Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan dihadiri juga oleh Ferry Irawan, Pjs Deputi Mikro Ekonomi dan Koordinasi Keuangan, Kementerian Keuangan, Philippe Strub, Wakil Duta Besar Kedutaan Swiss di Indonesia, mendukung UKM dengan pengadopsian teknologi digital yang dikembangkan oleh UKM disektor produktif. Selain itu, program ini membangun kapasitas dan memberikan dukungan teknologi digital bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai sasaran utama, dengan sasaran tambahan kepada pelaku UKM serta memberi layanan pengembangan usaha.
“Pemerintah Swiss berkomitmen untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia dengan cara membuka akses keuangan dan mendorong transformasi digital. Kami yakin Promise II Impact akan memberikan kontribusi positif bagi inklusi keuangan Indonesia dan mendukung UKM mewujudkan potensi pertumbuhan mereka,” tutup Philppe Strub.